Judul postingan boleh aja berupa penggalan syair lagu dari D'Massiv, tapi bukan berarti kata2nya bakalan dibikin se-mellow lagunya. No no babe. Aku nggak berbakat buat jadi orang yang mellow2 begono. Ya udah lah. Sekarang, let's talk about life. Waduh, berat bangetz yah topiknya? Nggak kok, ini cuma lagi ngomongin seseorang yang kadang suka berambisi berlebihan namun suka gak mengukur kemampuan diri sendiri.
Setelah menyadari betapa bodohnya dia karena memiliki kemampuan yang super pas-pasan, yang dia lakukan hanyalah minder yang berkepanjangan dan ujung2nya takut ngapa2in. What a contrast feeling. Tapi ya emang begitulah aku. Sering kagak jelas pengennya apa, harus ngapain, dan gak bisa mengukur serta memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang benar. masih ngglambyar aja pikiran ini kemana2. Suka nggak fokus.
What about you? Nyadar atau nggak, semua orang pasti pernah ngalamin yang namanya kepengen ini dan itu disaat yang bersamaan. dan keinginan itu nampak impossible bangetz buat dipenuhin. Walopun kadang2 beberapa orang suka menerima keajaiban berupa pemenuhan keinginannya yang tiba2 aja terjadi.
Beberapa diantaranya memperoleh apa yang diimpikannya disaat dia nyaris lupa dan gak mikirin sama sekali apa yang pernah diinginkannya begitu rupa hingga dia kayaknya hampir gila kalau2 nggak bisa ngedapetin sesuatu itu. Dan orang2 beruntung yang lain justru mendapatkan banyak hal yang didalamnya merupakan gabungan antara sesuatu yang mereka sungguh inginkan, yang biasa2 aja alias nggak seberapa dikejar2, dan hal2 yang justru nggak diinginkan sama sekali.
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan2 lain merupakan hal yang wajar dalam kehidupan manusia, karena untuk melanjutkan hidup, mereka butuh yang namanya hal2 baru yang entah itu adalah hasil dari reproduksi yang sebelum2nya atau baru sama sekali. Gimana kalo kemudian kita termasuk dalam golongan orang yang menginginkan sesuatu tapi nggak juga kesampaian?
The best solution menurutku adalah dengan memakai prinsip lagunya D'Massiv itu. Honestly, aku terkadang juga mengalami kesulitan untuk menjadi orang yang "nrimo ing pandum" (walaupun aku juga setuju bahwa orang2 wajib berusaha namun hasil akhirnya adalah di tangan-Nya). Yang nggak boleh dilakukan adalah menyerah saat belum berusaha sama sekali, namun tetap memegang kendali diri jika memang hasil yang kita dapatkan bukan yang kita harapkan.
Aku berusaha menerima doktrin bahwa Dia lebih tau tentang apa yang kita butuhkan lebih dari diri kita sendiri. Mungkin bagi kita air hujan deras itu menyenangkan karena bisa bikin adem and seger, tapi Tuhan terkadang menurunkan hujan rintik2 karena Ia memberi kita kesempatan melihat keluar rumah dan melihat keindahan alam yang lain, bukan hanya duduk di balik jendela sambil pake selimut gara2 kedinginan.
That's the point. Kalo kita belum dikasih sesuatu yang extraordinary, mungkin kita disuruh menyiapkan mental dulu. Siapa tahu kalau kita bisa achieve impian2 kita, kita bakalan sombong. Dan kalau kita dikasih sesuatu yang great, bukan kesombongan yang harus kita nampakkan, namun rasa bangga karena kita dipercaya untuk memanggul tanggung jawab yang besar di balik sesuatu yang besar yang diberikan ke kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment