Beberapa minggu terakhir ini, tepatnya mungkin udah hampir dua bulan... (or belum nyampek ya? hehe).. aku mainan FarmVille and nggak nyangka bakalan jadi keranjingan kayak begini. Kalo sebelumnya aku cuma sebatas kasih komen and nulis status or share notes ama temen2, lama-lama aku bosen juga.
Pengen coba aplikasi ini, coz sebelumnya udah sering bangetz dikirimin free gift kayak sapi, pohon delima, de el el ama temen-temen. Padahal sawah aja aku belum punya. Sekarang? Hmmm, tiap hari buka, panen, minta hadiah ama temen-temen dan cari cara buat naikin XP setinggi mungkin.
Awalnya aku cuma menanam terung, kedelai, stroberi, ya pokoknya yang standar-standar begono. Lama2 jatah menanam semakin beragam, mulai kopi, labu, anggur, squash, paprika, tulip merah, cabe, wortel, de el el. In Short, I enjoy FarmVille very much. What about you?
Pas banget rasanya ama kesukaanku. Walaupun keliatannya galak, aku sebenernya suka banget ama yang namanya bercocok tanam dan kegiatan lain yang butuh kesabaran. Selain itu, aku juga suka fotografi, dan FarmVille menyediakan fasilitas yang memungkinkan penggunanya untuk ambil gambar ladang mereka, baik itu saat panen, saat tanaman nampak ranum, segar dan warna warni maupun ambil gambar hewan2nya. Terserah deh pokoknya.
Terus terang aja, aku mulai setuju kalo kegiatan bertani itu mengandung filosofi. Gimana nggak, kita diminta memilih biji-bijian lengkap dengan harga dan waktu kita bisa panen. Ada yang mahal and masa panenya lama (maksimal 4 hari kayaknya) dan ada juga yang sebentar (sekitar4-12 jam) tapi nilai jualnya sedang2 aja. Bagi mereka yang nggak terlalu sering OL, tanaman dengan masa panen yang lama mungkin lebih preferable. Singkatnya, melatih kesabaran. Wehehe....
Kalo aku sendiri suka banget milih tanaman yang XP nya banyak tapi waktunya nggak seberapa lama. Jadi biar bisa cepet panen and dapet koin banyak. Otomatis, level pun pelan-pelan meningkat. FarmVille mengajarkan kita bahwa segala sesuatu itu butuh proses, kalo pengen dapet uang banyak harus menanam and ngumpulin koin buat beli biji lagi. Kalo ada sisanya buat beli dekorasi yang mempercantik sawah kita.
So far, aku lebih cenderung menjual gift2 pemberian teman2. Bukannya matre or apa, tapi aku lebih suka punya ladang yang praktis. Hewan yang ada di ladangku cuma sapi and ayam, itupun dimasukin kandang. What about the trees? Kalo yang itu aku tata berjajar ditepi ladang and cuma satu jenis pula: orange. Jadi simpel banget pokoke lah.
Sedangkan peralatan penunjang ada tractor and harvester. Kalo lihat ladangnya temen-temen... hmmm udah warna warni kayak pasar malem. Meriah bangetz. Ada yang menata tanamannya berbentuk nama mereka, ada juga yang sampek nggak kelihatan sawahnya, saking banyaknya pohon and dekorasinya. Menyenangkan bangetz pokoknya.
Yang bikin seneng ya kalo kita berkunjung ke ladang punya temen and lihat apa yang mereka tanam. Kalo kita kasih pupuk ke tanaman mereka, kita bisa dapet poin. Lumayan lah buat nambah-nambah, walaupun satu orang cuma dikasih jatah kasih pupuk sekali dalam sehari untuk satu teman, dan itupun dibatasi cuma 5 kotak or petak tanaman.
Tapi sumpeh deh. Very interesting... . Bertani di dunia nyata mungkin sedikit nggak mungkin bagiku. Selain nggak punya skill and pengetahuan soal dunia pertanian, kadang2 udah disambar rasa males dulu kalo awalnya punya niat pengen bercocok tanam. Tapi efek buruk dari FarmVille pasti kalian udah bisa menebaknya: Lupa kerja. Yupz, semenjak gabung ama aplikasi ini, rasanya pengen nanam terus. Itung-itung buat selingan kalo pas lagi istirahat, biar nggak jenuh :-)
Tuesday, March 09, 2010
Monday, March 08, 2010
Kenapa Membaca Sastra?
Satra seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berat dan tak terjangkau. Bahasa terlalu tinggi, dan makna terlalu dalam. Padahal kalo dipikir-pikir, nggak semua hal tentang sastra seperti itu kok. Yang jelas, sastra lebih menyenangkan untuk dibicarakan daripada potilik. Dan sungguh, tak ada maksud untuk mendiskriminasi topik itu dan membanggakan ilmu yang telah aku pelajari selama ini.
Tapi memang begitulah adanya. Politik semakin nggak karuan, dan tak mencerminkan keinginan rakyat sama sekali. Dan sastra merekamnya dalam rangkaian kalimat-kalimat manis yang terkadang sinis, dalam bait-bait puisi, dalam dialog drama, dan sebagainya. Karena sastra sejatinya adalah cermin kehidupan.
Penyair menuliskan sajak-sajak mereka dengan airmata, dengan kerinduan dan kebencian, dengan kebahagiaan dan kesedihan. Mereka menangkap burung terbang sebagai gejala yang berbeda. Kepala dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang terkadang abstrak dan tak terjamah. Namun dituangkannya semua itu dalam puisi yang layak kita renungkan.
Dan para novelis menyuarakan kritiknya lewat tokoh-tokoh yang dibuatnya dalam cerita panjang yang pada gilirannya akan bermuara pada satu titik akhir. Mereka mencipta manusia dalam cerita seperti yang mereka lihat, mereka rasa, dan mereka inginkan. Sedangkan politik menyajikan boneka-boneka yang memakai lisptik dan dasi yang terkadang ditertawakan karena norak dan malu-maluin.
Dalam sastra, kita adalah dokter yang membedah hati dan pikiran manusia, antar manusia, dan dalam diri manusia. Tempo hari kita membaca cerita tentang pengemis pinggir jalan, dan esok mungkin saja deretan roda-roda besi yang akan kita catat. Mimesis, begitulah orang-orang menyebutnya. Kita akan menemui dunia orang-orang yang seperti kita dan yang amat sangat berbeda dari kita.
Maka, bersiaplah untuk belajar banyak hal tentang manusia dan kehidupan. Alam semesta beserta isinya terlalu luas untuk dikatakan sebagai sumber isnpirasi yang terbatas. dan bacalah sajak-sajak yang menyejukkan, serta balada yang membuatmu menangis. Simaklah bagaimana tokoh-tokoh dalam drama saling menyapa, dan bagaimana mereka yang diceburkan dalam cerita saling bertanya.
Tapi memang begitulah adanya. Politik semakin nggak karuan, dan tak mencerminkan keinginan rakyat sama sekali. Dan sastra merekamnya dalam rangkaian kalimat-kalimat manis yang terkadang sinis, dalam bait-bait puisi, dalam dialog drama, dan sebagainya. Karena sastra sejatinya adalah cermin kehidupan.
Penyair menuliskan sajak-sajak mereka dengan airmata, dengan kerinduan dan kebencian, dengan kebahagiaan dan kesedihan. Mereka menangkap burung terbang sebagai gejala yang berbeda. Kepala dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang terkadang abstrak dan tak terjamah. Namun dituangkannya semua itu dalam puisi yang layak kita renungkan.
Dan para novelis menyuarakan kritiknya lewat tokoh-tokoh yang dibuatnya dalam cerita panjang yang pada gilirannya akan bermuara pada satu titik akhir. Mereka mencipta manusia dalam cerita seperti yang mereka lihat, mereka rasa, dan mereka inginkan. Sedangkan politik menyajikan boneka-boneka yang memakai lisptik dan dasi yang terkadang ditertawakan karena norak dan malu-maluin.
Dalam sastra, kita adalah dokter yang membedah hati dan pikiran manusia, antar manusia, dan dalam diri manusia. Tempo hari kita membaca cerita tentang pengemis pinggir jalan, dan esok mungkin saja deretan roda-roda besi yang akan kita catat. Mimesis, begitulah orang-orang menyebutnya. Kita akan menemui dunia orang-orang yang seperti kita dan yang amat sangat berbeda dari kita.
Maka, bersiaplah untuk belajar banyak hal tentang manusia dan kehidupan. Alam semesta beserta isinya terlalu luas untuk dikatakan sebagai sumber isnpirasi yang terbatas. dan bacalah sajak-sajak yang menyejukkan, serta balada yang membuatmu menangis. Simaklah bagaimana tokoh-tokoh dalam drama saling menyapa, dan bagaimana mereka yang diceburkan dalam cerita saling bertanya.
Sunday, March 07, 2010
Amazon Kindle
Beberapa tahun yang lalu, tepatnya akhir 2007, aku baca dari sebuah buku kalo ada gadget baru yang namae Amazon Kindle. Ini semacam reading device yang hargane lumayan murah kalo dibandingin ama kapasitasnya untuk menampung ratusan ribu buku, blog, majalah, dan bahkan koran.
Era digital emang bener-bener gila. Buku aja diringkas dalam satu gadget yang cuma butuh ditaruh diatas tangan and di tombol-tombol. Begono... Menurut mbah Google, ntu gadget masih sekitar 4 jutaan, tapi udah yang paling besar memorinya. Maklum, kapasitasnya beda-beda.
Tapi entahlah apa Amazon Kindle ini udah eksis di Indonesia or belum. Setahuku sih belum ada. Kalopun ada, paling-paling yang beli juga para penggila teknologi and mereka yang notabene suka baca buku tapi males banget bawa banyak buku selemari. Hiyahaha... tapi kira-kira benda gituan bisa mendongkrak minat baca orang-orang nggak ya?
Buku yang lumayan mahal jadi alasan buat orang-orang yang males beli. Apalagi kalo harus beli gadget dengan harga segitu. Tapi, fitur-fiturnya kan canggih and bisa muat banyak judul? Harga per bukunya juga kayake lumayan murah. Tapi, beberapa orang menganggap kalo ini bukan cuma masalah praktis atau nggak praktis. Tapi emang nie gadget top banget dah.
Kabarnya, gadget wireless ini bisa tahan sampek beberapa hari baru di charge lagi baterainya. Mirip laptop sih, tapi lebih kecilan ukurannya, and of course: tipis. Jadi lihatnya nggak "eneg" aja. reading device 3G ini emang oke banget. Kalo kita beli buku, langsung bisa dibaca kurang dari satu menit. Cepet banget kan?
Kita bakalan berasa baca buku yang dari kertas gitu, and gak bakalan silau alias tetep jelas walaupun bacanya di bawah terik matahari siang bolong. Kalo pengen beli, nggak perlu kuatir, coz kita bakalan dikasih free samples yang isinya beberapa chapter awal isi buku tersebut. So, kita nggak bakalan beli kucing dalam karung deh.
Bisa dibayangin kalo kita punya gadget yang bisa buat baca buku, yang slim, sekitar sepertiga inchi tebalnya. Perfect. Beratnya sekitar 10,2 ons and desainnya kereeeeeeen. Pengen banget punya nie barang suatu saat. tapi sekarang masih lagi nabung and beli keperluan yang lain dulu. Hehehe...
Era digital emang bener-bener gila. Buku aja diringkas dalam satu gadget yang cuma butuh ditaruh diatas tangan and di tombol-tombol. Begono... Menurut mbah Google, ntu gadget masih sekitar 4 jutaan, tapi udah yang paling besar memorinya. Maklum, kapasitasnya beda-beda.
Tapi entahlah apa Amazon Kindle ini udah eksis di Indonesia or belum. Setahuku sih belum ada. Kalopun ada, paling-paling yang beli juga para penggila teknologi and mereka yang notabene suka baca buku tapi males banget bawa banyak buku selemari. Hiyahaha... tapi kira-kira benda gituan bisa mendongkrak minat baca orang-orang nggak ya?
Buku yang lumayan mahal jadi alasan buat orang-orang yang males beli. Apalagi kalo harus beli gadget dengan harga segitu. Tapi, fitur-fiturnya kan canggih and bisa muat banyak judul? Harga per bukunya juga kayake lumayan murah. Tapi, beberapa orang menganggap kalo ini bukan cuma masalah praktis atau nggak praktis. Tapi emang nie gadget top banget dah.
Kabarnya, gadget wireless ini bisa tahan sampek beberapa hari baru di charge lagi baterainya. Mirip laptop sih, tapi lebih kecilan ukurannya, and of course: tipis. Jadi lihatnya nggak "eneg" aja. reading device 3G ini emang oke banget. Kalo kita beli buku, langsung bisa dibaca kurang dari satu menit. Cepet banget kan?
Kita bakalan berasa baca buku yang dari kertas gitu, and gak bakalan silau alias tetep jelas walaupun bacanya di bawah terik matahari siang bolong. Kalo pengen beli, nggak perlu kuatir, coz kita bakalan dikasih free samples yang isinya beberapa chapter awal isi buku tersebut. So, kita nggak bakalan beli kucing dalam karung deh.
Bisa dibayangin kalo kita punya gadget yang bisa buat baca buku, yang slim, sekitar sepertiga inchi tebalnya. Perfect. Beratnya sekitar 10,2 ons and desainnya kereeeeeeen. Pengen banget punya nie barang suatu saat. tapi sekarang masih lagi nabung and beli keperluan yang lain dulu. Hehehe...
Friday, March 05, 2010
UTS di Kantor
What a strange day it is. Gimana nggak mangkel, kalo tiba-tiba Pak Bos kasih UTS. Gila aja lah. Masak nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba ada tes gitu. Mending kalo kita nie masih kayak jaman mahasiswa dulu... lha ini udah kerja pake UTS segala. Entah emang pak Bosnya juga ada ide buat ngetes anak2nya mendadak atau gimana, yang jelas tesnya bikin aku shock.
Kerja disini ini enak sebenernya. Kita bisa ngerti banyak hal. Cuma ya itu kalo kurang jeli ama setiap perkataan beliau, ya jadinya keteteran kalo lagi ada tes dadakan begini. Anchor text, sitemap, hyperlink, dan semua hal yang berhubungan dengan article marketing and website. Alhasil, tes tadi bener2 bikin aku shock and merana.
Diawali dengan pertantaan tentang kepanjangan SEO, SERP lalu visi dan misi perusahaan, fungsi privacy policy, perbedaan hyperlink dan anchor text, tentang top article directories, beberapa contoh domain kepunyaan perusahaan, de el el. What? Emangnya aku hafal apa? Kan website nya ada ratusan? Zzzzzzzz..... Tapi ya mau gimana lagi, ini mungkin memang cara beliau untuk bikin writer tau and pay attention sama hal-hal lain yang diperlukan dalam bisnis online, bukan cuma nulis artikel and browsing referensi aja. Haha...
Yang bikin ngenes lagi, pak bos ngawasin kita and gak boleh nyontek sama sekali. Secara ya, posisi duduk berdekatan dengan dalih ruangan yang sempit dan jumlah staf yang makin banyak aje. Terus, gerak-geriknya udah kayak pas beliau lagi ngajar beneran di kampus aja. Soal-soal yang dikasih maut bener dah, nggak pernah kebayang bakalan bisa kayak gitu. Sampek ke akar-akarnya bo'.
Bisa dibayangkan gimana model beliau kalau kasih ujian dikampus. Killer and soal-soalnya dijamin nggak bikin mata kita kedip. Tapi untunglah waktu yang dikasih lumayan panjang. Bisa ditebak, pasti entar nilaiku kurang. Aku sih mikirnya simpel aja sebenernya. Writer itu ya nulis, kalo anak2 marketing baru tuh ditanyain yang kayak gitu. Tapi dugaanku salah ternyata. Moga-moga next time kalo ada tes lagi aku nggak tolah-toleh kayak tadi. Wkwkwkwkwkwk......
Kerja disini ini enak sebenernya. Kita bisa ngerti banyak hal. Cuma ya itu kalo kurang jeli ama setiap perkataan beliau, ya jadinya keteteran kalo lagi ada tes dadakan begini. Anchor text, sitemap, hyperlink, dan semua hal yang berhubungan dengan article marketing and website. Alhasil, tes tadi bener2 bikin aku shock and merana.
Diawali dengan pertantaan tentang kepanjangan SEO, SERP lalu visi dan misi perusahaan, fungsi privacy policy, perbedaan hyperlink dan anchor text, tentang top article directories, beberapa contoh domain kepunyaan perusahaan, de el el. What? Emangnya aku hafal apa? Kan website nya ada ratusan? Zzzzzzzz..... Tapi ya mau gimana lagi, ini mungkin memang cara beliau untuk bikin writer tau and pay attention sama hal-hal lain yang diperlukan dalam bisnis online, bukan cuma nulis artikel and browsing referensi aja. Haha...
Yang bikin ngenes lagi, pak bos ngawasin kita and gak boleh nyontek sama sekali. Secara ya, posisi duduk berdekatan dengan dalih ruangan yang sempit dan jumlah staf yang makin banyak aje. Terus, gerak-geriknya udah kayak pas beliau lagi ngajar beneran di kampus aja. Soal-soal yang dikasih maut bener dah, nggak pernah kebayang bakalan bisa kayak gitu. Sampek ke akar-akarnya bo'.
Bisa dibayangkan gimana model beliau kalau kasih ujian dikampus. Killer and soal-soalnya dijamin nggak bikin mata kita kedip. Tapi untunglah waktu yang dikasih lumayan panjang. Bisa ditebak, pasti entar nilaiku kurang. Aku sih mikirnya simpel aja sebenernya. Writer itu ya nulis, kalo anak2 marketing baru tuh ditanyain yang kayak gitu. Tapi dugaanku salah ternyata. Moga-moga next time kalo ada tes lagi aku nggak tolah-toleh kayak tadi. Wkwkwkwkwkwk......
Mulai Wirausaha, Tapi Apa Ya?
Kalo boleh memilih, sepertinya aku sudah pengen keluar and cari kerja sampingan aja. Kerjaan yang sekarang bukannya bikin stres sampek depresi or yang kayak gimana, tapi lebih ke rasa jenuh yang berkepanjangan ajah. Bisa dibayangkan, kerja mulai jam setengah sembilan sampek jam lima sore dengan waktu istirahat satu jam tapi kerjanya duduk di depan komputer terus, ngerjain artikel and nggak bisa lihat pemandangan yang seger-seger.
Ya, emang lokasinya di rumah, tepatnya di perumahan. Di lantai dua yang diluar jendelanya cuma bisa lihat pohon mangga and rumah-rumah yang berjejer disekitarnya. Apalagi yang bisa bikin mood bagus selain dengerin musik, bercanda ama temen-temen seisi kantor yang jumlahnya hampir 20 dan notabene cewek semua? Di lantai bawah dipake usaha advertising tapi kita pun juga nggak bisa berharap banyak untuk dapet hiburan dari sana.
What a complicated life. Saat kebosanan melanda, sulit sekali untuk meng-assess seberapa besar rasa bosan yang ada didiriku ini. Aku coba dengan pergi ke suatu tempat, siapa tahu bosanku ini adalah efek dari kurangnya refreshing alias semacam rekreasi ke tempat-tempat tertentu yang bisa menyegarkan pikiranku. Dan telah kucoba. Dan bosanku belum juga enyah. Apa yang salah? Apakah aku memang harus keluar dari sana?
Well, kalaupun aku pengen keluar dari sana, setidaknya aku harus bisa cari kerjaan baru yang lumayan oke, jadi aku baru bisa keluar dari kerjaanku yang sekarang. Kalo mau bikin usaha kayak bosku iki jelas gak mungkin, kan butuh modal yang gak sedikit. Maka, berputarlah otakku untuk cari solusi yang memungkinkan dan yang aku bisa handle.
Pilihan pertama adalah ngelesi. Kalo yang ini jelas out of consideration. Secara aku orangnya walopun terkadang bisa sabar tapi lebih banyak nggak telatennya kalo ngajarin orang. Selain itu, takut juga kalo yang tak ajari ntar malah morron alias dongok. So, say goodbye to this choice aja lah. What about the other choices?
Beberapa saat yang lalu aku sempet bicara ama temenku. Katanya kalo beli franchise itu enak. Katanya kalo teh dengan merk tertentu itu franchise-nya cuma sekitar dua juta'an. Lumayan mahal juga sih, secara waktu itu aku juga nggak ready kalo harus nyiapin uang segitu. Lagian, siapa yang mau ngelayani pembeli? Kan aku nggak berjiwa dagang, apalagi harus ketemu banyak orang dan bicara ama mereka. Hufffttt...
Usaha berikutnya jualan bareng temen-temen. Kalo yang ini belum tau jualan apa and dimana. Yang jelas jangan bisnis makanan, ntar yang ada makanannya tak pangan dhewe and ujung-ujungnya rugi juga. Hiyahaha.... Dan akhir-akhir ini pikiranku merambat ke sebuah ide busuk. Wkwkwkwkwkwkwkw... Aku mulai kepikiran pengen jadi content writer.
Aku belum tau prospek usaha ini seperti apa. Yang jelas, aku harus punya modem dulu. Laptop udah ada, tinggal belajar teknik-teknik menulis yang baik and cara memarketingkan jasaku itu. Definitely, harus tau cara-cara yang benar ternasuk gimana dapet job yang banyak melalui backlink. Dan membuat web pribadi tentu jadi rencana jangka panjang. Dan tentu saja: mastering grammar.
Ya bisa gawat aja kalo seandainya grammar asal-asalan tapi kita maunya dapet job writing in English. Walaupun bulis dalam bahasa Indonesia juga butuh skill yang mumpuni sih. Tapi seenggaknya itu kan bahasa ibu toh. Jadi perkara struktur kalimat bisa lebih gampang belajarnya. paling yang kudu diperdalam ya soal diksi itu. Secara, "vocab" bahasa Indonesia ku juga yang standar-standar wae.
Selain itu, jadi reseller barang-barang yang dijual online juga enak kayake. Kita tinggal pasang banner di blog and dapet komisi. Bisnis onlline akhir-akhir ini emang begitu menjanjikan and luas banget scope nya. Siapa yang nggak tergiur kalo kita bisa dapet uang and kerja tanpa harus duduk di meja berjam-jam dan nunggu gajian dari bos tiap bulan. Bisa dilakukan sambil ngerjain tugas rumah yang lain. Dan tentunya nggak harus ketemu client secara langsung.
Nyaman banget dah pokoknya kalo bisa bisnis kayak gitu. Cuma ya harus diingat kalo bisnis online itu bukannya bisnis cepat kaya. Kita harus telaten, dan hasil yang maksimal bisa didapet kalo kita mau sabar and gigih merintis usaha ini. What a great plan it will be. Bisnis ini empuk, renyah, dan hangat alias lagi panas-panasnya didunia maya. So, kalo bisa ambil bagian di dalamnya, why not kita nggak join sekalian?
Bisnis online emang gampang-gampang susah kayaknya. Kemudahan yang kita nikmati berupa kemungkinan untuk mengakses semau hal dengan hanya meng-klik mouse tentunya diikuti dengan ancaman-ancaman bernama cyber crime. Kita wajib waspada, terutama dalam mencari partner bisnis yang bisa dipercaya. Bukan nggak mungkin kalo ntar sebagian kecil, besar, atau malah seluruh partner kerja kita adalah orang yang belum kita kenal sama sekali sebelumnya.
I hope I can make my dreams come true. What about you?
Ya, emang lokasinya di rumah, tepatnya di perumahan. Di lantai dua yang diluar jendelanya cuma bisa lihat pohon mangga and rumah-rumah yang berjejer disekitarnya. Apalagi yang bisa bikin mood bagus selain dengerin musik, bercanda ama temen-temen seisi kantor yang jumlahnya hampir 20 dan notabene cewek semua? Di lantai bawah dipake usaha advertising tapi kita pun juga nggak bisa berharap banyak untuk dapet hiburan dari sana.
What a complicated life. Saat kebosanan melanda, sulit sekali untuk meng-assess seberapa besar rasa bosan yang ada didiriku ini. Aku coba dengan pergi ke suatu tempat, siapa tahu bosanku ini adalah efek dari kurangnya refreshing alias semacam rekreasi ke tempat-tempat tertentu yang bisa menyegarkan pikiranku. Dan telah kucoba. Dan bosanku belum juga enyah. Apa yang salah? Apakah aku memang harus keluar dari sana?
Well, kalaupun aku pengen keluar dari sana, setidaknya aku harus bisa cari kerjaan baru yang lumayan oke, jadi aku baru bisa keluar dari kerjaanku yang sekarang. Kalo mau bikin usaha kayak bosku iki jelas gak mungkin, kan butuh modal yang gak sedikit. Maka, berputarlah otakku untuk cari solusi yang memungkinkan dan yang aku bisa handle.
Pilihan pertama adalah ngelesi. Kalo yang ini jelas out of consideration. Secara aku orangnya walopun terkadang bisa sabar tapi lebih banyak nggak telatennya kalo ngajarin orang. Selain itu, takut juga kalo yang tak ajari ntar malah morron alias dongok. So, say goodbye to this choice aja lah. What about the other choices?
Beberapa saat yang lalu aku sempet bicara ama temenku. Katanya kalo beli franchise itu enak. Katanya kalo teh dengan merk tertentu itu franchise-nya cuma sekitar dua juta'an. Lumayan mahal juga sih, secara waktu itu aku juga nggak ready kalo harus nyiapin uang segitu. Lagian, siapa yang mau ngelayani pembeli? Kan aku nggak berjiwa dagang, apalagi harus ketemu banyak orang dan bicara ama mereka. Hufffttt...
Usaha berikutnya jualan bareng temen-temen. Kalo yang ini belum tau jualan apa and dimana. Yang jelas jangan bisnis makanan, ntar yang ada makanannya tak pangan dhewe and ujung-ujungnya rugi juga. Hiyahaha.... Dan akhir-akhir ini pikiranku merambat ke sebuah ide busuk. Wkwkwkwkwkwkwkw... Aku mulai kepikiran pengen jadi content writer.
Aku belum tau prospek usaha ini seperti apa. Yang jelas, aku harus punya modem dulu. Laptop udah ada, tinggal belajar teknik-teknik menulis yang baik and cara memarketingkan jasaku itu. Definitely, harus tau cara-cara yang benar ternasuk gimana dapet job yang banyak melalui backlink. Dan membuat web pribadi tentu jadi rencana jangka panjang. Dan tentu saja: mastering grammar.
Ya bisa gawat aja kalo seandainya grammar asal-asalan tapi kita maunya dapet job writing in English. Walaupun bulis dalam bahasa Indonesia juga butuh skill yang mumpuni sih. Tapi seenggaknya itu kan bahasa ibu toh. Jadi perkara struktur kalimat bisa lebih gampang belajarnya. paling yang kudu diperdalam ya soal diksi itu. Secara, "vocab" bahasa Indonesia ku juga yang standar-standar wae.
Selain itu, jadi reseller barang-barang yang dijual online juga enak kayake. Kita tinggal pasang banner di blog and dapet komisi. Bisnis onlline akhir-akhir ini emang begitu menjanjikan and luas banget scope nya. Siapa yang nggak tergiur kalo kita bisa dapet uang and kerja tanpa harus duduk di meja berjam-jam dan nunggu gajian dari bos tiap bulan. Bisa dilakukan sambil ngerjain tugas rumah yang lain. Dan tentunya nggak harus ketemu client secara langsung.
Nyaman banget dah pokoknya kalo bisa bisnis kayak gitu. Cuma ya harus diingat kalo bisnis online itu bukannya bisnis cepat kaya. Kita harus telaten, dan hasil yang maksimal bisa didapet kalo kita mau sabar and gigih merintis usaha ini. What a great plan it will be. Bisnis ini empuk, renyah, dan hangat alias lagi panas-panasnya didunia maya. So, kalo bisa ambil bagian di dalamnya, why not kita nggak join sekalian?
Bisnis online emang gampang-gampang susah kayaknya. Kemudahan yang kita nikmati berupa kemungkinan untuk mengakses semau hal dengan hanya meng-klik mouse tentunya diikuti dengan ancaman-ancaman bernama cyber crime. Kita wajib waspada, terutama dalam mencari partner bisnis yang bisa dipercaya. Bukan nggak mungkin kalo ntar sebagian kecil, besar, atau malah seluruh partner kerja kita adalah orang yang belum kita kenal sama sekali sebelumnya.
I hope I can make my dreams come true. What about you?
Wednesday, March 03, 2010
Hati (/-Hati)
Kalau ada yang bilang otak adalah bagian tubuh yang paling keren untuk menilai seseorang pintar atau nggak, pendapat itu bukanlah suatu hal yang haram untuk disetujui atau dibantah. Dan kalau sorot mata adalah tolok ukur yang bisa bikin kita tahu seseorang berbohong atau nggak, itu adalah opini yang nyaris semua orang percaya. Dan semua bagian tubuh mungkin bisa di-klaim sebagai cerminan diri kita. Begitupun dengan hati.
Setelah melewati perjalanan panjang selama bertahun-tahun, semenjak pertama tersentuh oleh belaian tangan ibu, hati manusia telah ditempa berbagai macam hal. Betapa menyenangkannya ketika seseorang mampu menyimpan kebahagiaan dan kesedihannya dengan rapi di dalam hati dan bersamaan dengan itu dia mau membaginya dengan yang lain.
Tentu saja, ini akan seperti kue chiffon yang dibelah sedikit tanpa menambahkan krim atau apapun diatasnya. Bila perlu, kita bikin potongan kue itu sepantas mungkin tanpa banyak embel2, tanpa banyak kebohongan, tanpa ditambah2in, dan kita beri dia alas agar nampak manis, dalam artian tak menyinggung, menimbulkan dendam, dan sebagainya.
Berharaplah bahwa kue itu akan ditaruh di almari es agar mengeras dan tak berubah bentuk, walaupun nantinya akan dimakan. Jika kue itu menggiurkan orang lain, maka berharaplah kue itu dibagi dengan benar, bukan diiris permukaannya saja agar tidak menjadi fitnah. Maka, hati-hatilah dengan hatimu.
Jangan jadi penjual kue yang akan membungkus sepotong dua potong kue ke dalam kardus saat ada yang membayar dengan setumpuk uang dan menikmati percampuran yang unik antara gula, tepung, telur dan mentega yang telah kau buat. Berikanlah potongan kuemu pada yang kau percaya, dan singkirkan remah-remahnya.
Karena setiap orang berpotensi menjadi kawan, maka berbagilah dengan mereka. Dan karena mereka pun berpotensi menjadi lawan, berhati-hatilah saat akan membaginya dengan yang lain.
Setelah melewati perjalanan panjang selama bertahun-tahun, semenjak pertama tersentuh oleh belaian tangan ibu, hati manusia telah ditempa berbagai macam hal. Betapa menyenangkannya ketika seseorang mampu menyimpan kebahagiaan dan kesedihannya dengan rapi di dalam hati dan bersamaan dengan itu dia mau membaginya dengan yang lain.
Tentu saja, ini akan seperti kue chiffon yang dibelah sedikit tanpa menambahkan krim atau apapun diatasnya. Bila perlu, kita bikin potongan kue itu sepantas mungkin tanpa banyak embel2, tanpa banyak kebohongan, tanpa ditambah2in, dan kita beri dia alas agar nampak manis, dalam artian tak menyinggung, menimbulkan dendam, dan sebagainya.
Berharaplah bahwa kue itu akan ditaruh di almari es agar mengeras dan tak berubah bentuk, walaupun nantinya akan dimakan. Jika kue itu menggiurkan orang lain, maka berharaplah kue itu dibagi dengan benar, bukan diiris permukaannya saja agar tidak menjadi fitnah. Maka, hati-hatilah dengan hatimu.
Jangan jadi penjual kue yang akan membungkus sepotong dua potong kue ke dalam kardus saat ada yang membayar dengan setumpuk uang dan menikmati percampuran yang unik antara gula, tepung, telur dan mentega yang telah kau buat. Berikanlah potongan kuemu pada yang kau percaya, dan singkirkan remah-remahnya.
Karena setiap orang berpotensi menjadi kawan, maka berbagilah dengan mereka. Dan karena mereka pun berpotensi menjadi lawan, berhati-hatilah saat akan membaginya dengan yang lain.
Tuesday, March 02, 2010
My Current Job: Lumayan Lah...
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat melamar pekerjaan. Udah banyak yang mengulas tentang hal ini. Dan bagi aku pribadi, jarak tempat kerja dengan rumah, gaji, dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan ilmu yang sudah aku dapat jadi pertimbangan utama.
Kalo jarak tentu saja akan mempengaruhi budget transportasi (due to the fact that I cannot ride a motorcycle) dan ngefek juga seandainya ntar hujan deres or gimana2. Gaji mah udah mutlak gak usah ditanyain. Hehe... Tapi selama pekerjaan itu bikin aku enjoy (terutama karena bidangnya sama ama ilmu yang udah aku dapet selama ini), gaji nggak seberapa besar pun gak masalah. Dan satu lagi: Suasana tempat kerja.
So far, I am really thankful to God karena temen2 kerjaku gokil2 semua. Mungkin karena pengaruh tempat kerja yang serba santai (mulai dari pakaian, jam kerja yang lumayan siang: 8.30, boleh pake sandal, bisa bikin kopi, mie instan, numpang nge-charge hape and bisa akses internet gratis dan yang paling penting nggak perlu ketemu customer.
Gimana mau ketemu, lha wong kerjaku aja jadi product reviewer (or kadang2 bikin artikel buat Ezine juga). Lokasi kerja tuh di rumahnya orangtuanya pak Bos di daerah Mayjend Sungkono Surabaya. Di perumahan dengan lokasi blok pojokan pula. Perfect. Tenang and menyenangkan. Walopun gaji biasa2 aja alias std, ya kagak apa2 lah.
Sebenernya, pengen banget aku nyambi kerja sampingan, tapi belum tau apa itu dan ama siapa aku bisa menjalankannya. Maunya sih yang masih bau2 internet begono, biar bisa sekalian kerjanya. Sambil menyelam minum nutrisari. Wkwkwkwk... Kalo dipikir2, kerja online itu enak. Gak ribet and kalo telaten bisa dapet banyak juga.
Sempat beberapa kali ingin keluar dari pekerjaanku yang sekarang, dengan dalih bisa dapet kerja yang ada jenjang karirnya. Terus terang aja nie ya, aku udah sedikit ngerasa bosen. Kalau nggak gara2 temen2 yang kenthir2, aku nggak yakin bakalan sanggup bertahan selama ini. Tapi kalo dipikir ulang lagi, aku harus berkaca pada kenyataan.
Sengotot apapun kukejar pekerjaan itu, nggak bakalan oke jadinya kalo belum rejekiku. Tempo hari pernah dapet kerjaan serupa kayak disini. Berhubung ada sesuatu hal, makanya aku nggak ambil. Ya udah deh, mungkin harus bertahan disini dulu ya. Yang paling aku hargai dari pekerjaan ini adalah peraturan yang fleksibel and bos yang punya toleransi tinggi banget.
Kebebasan macam yang aku sebutkan diatas itu kayake jarang banget ada di tempat kerja yang lain. Buktinya, beberapa temanku yang udah keluar mengeluh kalo di tempat kerjanya yang baru nggak bisa kayak di tempatku ini. Dan satu lagi, aku suka banget punya bos yang profesional. Nggak pernah marah yang meledak-ledak. Entah, apa itu efek pekerjaannya yang juga sebagai trainer. hehe...
Selama kekurangan masih bisa ditutupi dengan hal2 lain yang bisa bikin kita enjoy, nampaknya masih bisa ditolerir. Tapi kalo lama2 aku udah bosen and stuck, nggak ada jalan lain selain keluar dari sini. Betul nggak? Hehe...
Kalo jarak tentu saja akan mempengaruhi budget transportasi (due to the fact that I cannot ride a motorcycle) dan ngefek juga seandainya ntar hujan deres or gimana2. Gaji mah udah mutlak gak usah ditanyain. Hehe... Tapi selama pekerjaan itu bikin aku enjoy (terutama karena bidangnya sama ama ilmu yang udah aku dapet selama ini), gaji nggak seberapa besar pun gak masalah. Dan satu lagi: Suasana tempat kerja.
So far, I am really thankful to God karena temen2 kerjaku gokil2 semua. Mungkin karena pengaruh tempat kerja yang serba santai (mulai dari pakaian, jam kerja yang lumayan siang: 8.30, boleh pake sandal, bisa bikin kopi, mie instan, numpang nge-charge hape and bisa akses internet gratis dan yang paling penting nggak perlu ketemu customer.
Gimana mau ketemu, lha wong kerjaku aja jadi product reviewer (or kadang2 bikin artikel buat Ezine juga). Lokasi kerja tuh di rumahnya orangtuanya pak Bos di daerah Mayjend Sungkono Surabaya. Di perumahan dengan lokasi blok pojokan pula. Perfect. Tenang and menyenangkan. Walopun gaji biasa2 aja alias std, ya kagak apa2 lah.
Sebenernya, pengen banget aku nyambi kerja sampingan, tapi belum tau apa itu dan ama siapa aku bisa menjalankannya. Maunya sih yang masih bau2 internet begono, biar bisa sekalian kerjanya. Sambil menyelam minum nutrisari. Wkwkwkwk... Kalo dipikir2, kerja online itu enak. Gak ribet and kalo telaten bisa dapet banyak juga.
Sempat beberapa kali ingin keluar dari pekerjaanku yang sekarang, dengan dalih bisa dapet kerja yang ada jenjang karirnya. Terus terang aja nie ya, aku udah sedikit ngerasa bosen. Kalau nggak gara2 temen2 yang kenthir2, aku nggak yakin bakalan sanggup bertahan selama ini. Tapi kalo dipikir ulang lagi, aku harus berkaca pada kenyataan.
Sengotot apapun kukejar pekerjaan itu, nggak bakalan oke jadinya kalo belum rejekiku. Tempo hari pernah dapet kerjaan serupa kayak disini. Berhubung ada sesuatu hal, makanya aku nggak ambil. Ya udah deh, mungkin harus bertahan disini dulu ya. Yang paling aku hargai dari pekerjaan ini adalah peraturan yang fleksibel and bos yang punya toleransi tinggi banget.
Kebebasan macam yang aku sebutkan diatas itu kayake jarang banget ada di tempat kerja yang lain. Buktinya, beberapa temanku yang udah keluar mengeluh kalo di tempat kerjanya yang baru nggak bisa kayak di tempatku ini. Dan satu lagi, aku suka banget punya bos yang profesional. Nggak pernah marah yang meledak-ledak. Entah, apa itu efek pekerjaannya yang juga sebagai trainer. hehe...
Selama kekurangan masih bisa ditutupi dengan hal2 lain yang bisa bikin kita enjoy, nampaknya masih bisa ditolerir. Tapi kalo lama2 aku udah bosen and stuck, nggak ada jalan lain selain keluar dari sini. Betul nggak? Hehe...
Nikmatnya Menulis
Nulis bagiku bukanlah hal yang amat asing, karena pada dasarnya menulis adalah kebutuhan. Selama ini, orang2 menganggap penulis adalah para sastrawan. Padahal menurut urain yang pernah kubaca dan ditulis oleh Jonru, yang punya situsnya Penulis Lepas, pada dasarnya semua orang adalah penulis. Mereka menuliskan banyak hal yang terkadang sudah tertahan beberapa lama, mengendap dan akhirnya tertuang bersamaan dengan munculnya ide2 segar yang bakal melengkapi tulisan itu.
Sebenernya, aku nggak tau apa sih yang bakalan aku tulis. Tema spesifik nggak ada, tapi aku sekarang menikmati gerak tanganku yang nampaknya mendapat energi dari otak untuk terus menekan tombol2 keyboard dan menuliskan sesuatu. Mungkin enaknya ngomongin proses menulis aja kali ya..
Proses menulis atau proses kreatif menurutku adalah sesuatu yang sedikit misterius. walaupun seseorang bisa menjelaskan detail bagaimana ia bisa mendapatkan ide, namun tetap saja ada sesuatu yang menurutku nggak gampang untuk dijelaskan dengan kata2. Sesuatu itu tersimpan di tempurung kepala dan terkunci rapat. Nikmatnya menulis bagi tiap orang pastilah berbeda. begitupun proses mendapatkan ide.
Fakta klasik yang harus selalu diingat adalah bahwa meletakkan jari2mu diatas keyboard sambil memandangi layar komputer nggak akan bikin kamu menghasilkan tulisan yang extraordinary kalo mood nulis lagi nggak bagus dan feel nya "belum datang". So, Aku mencoba mempraktekkan apa yang dibilang oleh penulis novel muda berbakat Stefani Hid. Memang acuanku selama ini kebanyakan mereka yang bikin karya2 fiksi, because aku nggak begitu ngeh soal proses kreatif bikin tulisan or buku non fiksi.
Dia pernah bilang kalo dia nggak akan nulis kalo lagi nggak kepengen nulis. Katanya, kalo nulis dipaksakan bisa mengakibatkan writer's block atau istilahnya kebuntuan ide. Sesuatu itu kalo dipaksa2 malah nggak dateng. Dan aku setuju dengan hal itu. Menurutku, ide yang datang tiba2 adalah sesuatu yang amat indah dan patut disyukuri. Dan memang menulis sendiri bukanlah sesuatu yang mudah.
Maka, jangan anggap saya setuju dengan orang yang bilang kalo "menulis itu gampang". Nggak banget. Bagi orang berbakat mungkin akan amat mudah, dan tentu saja dengan bantuan kemauan untuk mengasahnya. Dan kesulitan menulis terutama (menurut Budi Darma) disebabkan karena kekaburan persepsi seseorang dalam memandang dan menganalisa suatu masalah. Kekaburan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan daya analisa yang lemah.
Yang jelas, menulis itu nikmat sekali. Bahkan, terkadang bisa jadi tempat pelarian yang melegakan, melebihi leganya hati setelah menceritakan masalah dan keluhan kita pada orang2 dekat. Tulisan tak akan pernah mengkhianatimu (kecuali kau meletakkannya atau mengepostnya sembarangan). Tulisan itu saksi bisu, yang tetap mengijinkanmu menjaga sejengkal lahan yang kau sebut sebagai rahasia di palung hatimu.
Bagiku sendiri, menulis cerita lebih sulit, karena aku bukan penjabar karakter yang baik. Aku lebih suka menulis kalimat-kalimat singkat atau larik-larik pendek dalam beberapa baris untuk mewakili keseluruhan perasaanku tenatng sesuatu hal. Bagaimana denganmu?
Sebenernya, aku nggak tau apa sih yang bakalan aku tulis. Tema spesifik nggak ada, tapi aku sekarang menikmati gerak tanganku yang nampaknya mendapat energi dari otak untuk terus menekan tombol2 keyboard dan menuliskan sesuatu. Mungkin enaknya ngomongin proses menulis aja kali ya..
Proses menulis atau proses kreatif menurutku adalah sesuatu yang sedikit misterius. walaupun seseorang bisa menjelaskan detail bagaimana ia bisa mendapatkan ide, namun tetap saja ada sesuatu yang menurutku nggak gampang untuk dijelaskan dengan kata2. Sesuatu itu tersimpan di tempurung kepala dan terkunci rapat. Nikmatnya menulis bagi tiap orang pastilah berbeda. begitupun proses mendapatkan ide.
Fakta klasik yang harus selalu diingat adalah bahwa meletakkan jari2mu diatas keyboard sambil memandangi layar komputer nggak akan bikin kamu menghasilkan tulisan yang extraordinary kalo mood nulis lagi nggak bagus dan feel nya "belum datang". So, Aku mencoba mempraktekkan apa yang dibilang oleh penulis novel muda berbakat Stefani Hid. Memang acuanku selama ini kebanyakan mereka yang bikin karya2 fiksi, because aku nggak begitu ngeh soal proses kreatif bikin tulisan or buku non fiksi.
Dia pernah bilang kalo dia nggak akan nulis kalo lagi nggak kepengen nulis. Katanya, kalo nulis dipaksakan bisa mengakibatkan writer's block atau istilahnya kebuntuan ide. Sesuatu itu kalo dipaksa2 malah nggak dateng. Dan aku setuju dengan hal itu. Menurutku, ide yang datang tiba2 adalah sesuatu yang amat indah dan patut disyukuri. Dan memang menulis sendiri bukanlah sesuatu yang mudah.
Maka, jangan anggap saya setuju dengan orang yang bilang kalo "menulis itu gampang". Nggak banget. Bagi orang berbakat mungkin akan amat mudah, dan tentu saja dengan bantuan kemauan untuk mengasahnya. Dan kesulitan menulis terutama (menurut Budi Darma) disebabkan karena kekaburan persepsi seseorang dalam memandang dan menganalisa suatu masalah. Kekaburan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan daya analisa yang lemah.
Yang jelas, menulis itu nikmat sekali. Bahkan, terkadang bisa jadi tempat pelarian yang melegakan, melebihi leganya hati setelah menceritakan masalah dan keluhan kita pada orang2 dekat. Tulisan tak akan pernah mengkhianatimu (kecuali kau meletakkannya atau mengepostnya sembarangan). Tulisan itu saksi bisu, yang tetap mengijinkanmu menjaga sejengkal lahan yang kau sebut sebagai rahasia di palung hatimu.
Bagiku sendiri, menulis cerita lebih sulit, karena aku bukan penjabar karakter yang baik. Aku lebih suka menulis kalimat-kalimat singkat atau larik-larik pendek dalam beberapa baris untuk mewakili keseluruhan perasaanku tenatng sesuatu hal. Bagaimana denganmu?
Syukuri Apa yang Ada
Judul postingan boleh aja berupa penggalan syair lagu dari D'Massiv, tapi bukan berarti kata2nya bakalan dibikin se-mellow lagunya. No no babe. Aku nggak berbakat buat jadi orang yang mellow2 begono. Ya udah lah. Sekarang, let's talk about life. Waduh, berat bangetz yah topiknya? Nggak kok, ini cuma lagi ngomongin seseorang yang kadang suka berambisi berlebihan namun suka gak mengukur kemampuan diri sendiri.
Setelah menyadari betapa bodohnya dia karena memiliki kemampuan yang super pas-pasan, yang dia lakukan hanyalah minder yang berkepanjangan dan ujung2nya takut ngapa2in. What a contrast feeling. Tapi ya emang begitulah aku. Sering kagak jelas pengennya apa, harus ngapain, dan gak bisa mengukur serta memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang benar. masih ngglambyar aja pikiran ini kemana2. Suka nggak fokus.
What about you? Nyadar atau nggak, semua orang pasti pernah ngalamin yang namanya kepengen ini dan itu disaat yang bersamaan. dan keinginan itu nampak impossible bangetz buat dipenuhin. Walopun kadang2 beberapa orang suka menerima keajaiban berupa pemenuhan keinginannya yang tiba2 aja terjadi.
Beberapa diantaranya memperoleh apa yang diimpikannya disaat dia nyaris lupa dan gak mikirin sama sekali apa yang pernah diinginkannya begitu rupa hingga dia kayaknya hampir gila kalau2 nggak bisa ngedapetin sesuatu itu. Dan orang2 beruntung yang lain justru mendapatkan banyak hal yang didalamnya merupakan gabungan antara sesuatu yang mereka sungguh inginkan, yang biasa2 aja alias nggak seberapa dikejar2, dan hal2 yang justru nggak diinginkan sama sekali.
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan2 lain merupakan hal yang wajar dalam kehidupan manusia, karena untuk melanjutkan hidup, mereka butuh yang namanya hal2 baru yang entah itu adalah hasil dari reproduksi yang sebelum2nya atau baru sama sekali. Gimana kalo kemudian kita termasuk dalam golongan orang yang menginginkan sesuatu tapi nggak juga kesampaian?
The best solution menurutku adalah dengan memakai prinsip lagunya D'Massiv itu. Honestly, aku terkadang juga mengalami kesulitan untuk menjadi orang yang "nrimo ing pandum" (walaupun aku juga setuju bahwa orang2 wajib berusaha namun hasil akhirnya adalah di tangan-Nya). Yang nggak boleh dilakukan adalah menyerah saat belum berusaha sama sekali, namun tetap memegang kendali diri jika memang hasil yang kita dapatkan bukan yang kita harapkan.
Aku berusaha menerima doktrin bahwa Dia lebih tau tentang apa yang kita butuhkan lebih dari diri kita sendiri. Mungkin bagi kita air hujan deras itu menyenangkan karena bisa bikin adem and seger, tapi Tuhan terkadang menurunkan hujan rintik2 karena Ia memberi kita kesempatan melihat keluar rumah dan melihat keindahan alam yang lain, bukan hanya duduk di balik jendela sambil pake selimut gara2 kedinginan.
That's the point. Kalo kita belum dikasih sesuatu yang extraordinary, mungkin kita disuruh menyiapkan mental dulu. Siapa tahu kalau kita bisa achieve impian2 kita, kita bakalan sombong. Dan kalau kita dikasih sesuatu yang great, bukan kesombongan yang harus kita nampakkan, namun rasa bangga karena kita dipercaya untuk memanggul tanggung jawab yang besar di balik sesuatu yang besar yang diberikan ke kita.
Setelah menyadari betapa bodohnya dia karena memiliki kemampuan yang super pas-pasan, yang dia lakukan hanyalah minder yang berkepanjangan dan ujung2nya takut ngapa2in. What a contrast feeling. Tapi ya emang begitulah aku. Sering kagak jelas pengennya apa, harus ngapain, dan gak bisa mengukur serta memandang segala sesuatu dengan sudut pandang yang benar. masih ngglambyar aja pikiran ini kemana2. Suka nggak fokus.
What about you? Nyadar atau nggak, semua orang pasti pernah ngalamin yang namanya kepengen ini dan itu disaat yang bersamaan. dan keinginan itu nampak impossible bangetz buat dipenuhin. Walopun kadang2 beberapa orang suka menerima keajaiban berupa pemenuhan keinginannya yang tiba2 aja terjadi.
Beberapa diantaranya memperoleh apa yang diimpikannya disaat dia nyaris lupa dan gak mikirin sama sekali apa yang pernah diinginkannya begitu rupa hingga dia kayaknya hampir gila kalau2 nggak bisa ngedapetin sesuatu itu. Dan orang2 beruntung yang lain justru mendapatkan banyak hal yang didalamnya merupakan gabungan antara sesuatu yang mereka sungguh inginkan, yang biasa2 aja alias nggak seberapa dikejar2, dan hal2 yang justru nggak diinginkan sama sekali.
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan2 lain merupakan hal yang wajar dalam kehidupan manusia, karena untuk melanjutkan hidup, mereka butuh yang namanya hal2 baru yang entah itu adalah hasil dari reproduksi yang sebelum2nya atau baru sama sekali. Gimana kalo kemudian kita termasuk dalam golongan orang yang menginginkan sesuatu tapi nggak juga kesampaian?
The best solution menurutku adalah dengan memakai prinsip lagunya D'Massiv itu. Honestly, aku terkadang juga mengalami kesulitan untuk menjadi orang yang "nrimo ing pandum" (walaupun aku juga setuju bahwa orang2 wajib berusaha namun hasil akhirnya adalah di tangan-Nya). Yang nggak boleh dilakukan adalah menyerah saat belum berusaha sama sekali, namun tetap memegang kendali diri jika memang hasil yang kita dapatkan bukan yang kita harapkan.
Aku berusaha menerima doktrin bahwa Dia lebih tau tentang apa yang kita butuhkan lebih dari diri kita sendiri. Mungkin bagi kita air hujan deras itu menyenangkan karena bisa bikin adem and seger, tapi Tuhan terkadang menurunkan hujan rintik2 karena Ia memberi kita kesempatan melihat keluar rumah dan melihat keindahan alam yang lain, bukan hanya duduk di balik jendela sambil pake selimut gara2 kedinginan.
That's the point. Kalo kita belum dikasih sesuatu yang extraordinary, mungkin kita disuruh menyiapkan mental dulu. Siapa tahu kalau kita bisa achieve impian2 kita, kita bakalan sombong. Dan kalau kita dikasih sesuatu yang great, bukan kesombongan yang harus kita nampakkan, namun rasa bangga karena kita dipercaya untuk memanggul tanggung jawab yang besar di balik sesuatu yang besar yang diberikan ke kita.
Monday, March 01, 2010
Bosen... Enjoy... Bosen... Enjoy...
Banyak hal yang mewarnai hidup kita selama ini. Dan hal2 itu pada dasarnya hanya menimbulkan dua reaksi: senang dan susah. Itu sudah termasuk reaksi "agak" dan "cenderung". Uniknya, hati adalah bagian tubuh paling fleksibel yang bisa berubah setiap detik. Reaksi terhadap sebuah kejadian bisa jadi tak mengenakkan di awal, namun berubah menjadi antusias di menit kemudian.
Dan pandangan tersebut, menurut yang dikatakan seseorang kepadaku, amat dipengaruhi oleh cara pandang dan reaksi kita terhadap suatu hal. Maka, kalo kamu pengen selalu merasa bahagia di dalam kehidupanmu yang notabene nggak selalu diwarnai kebahagiaan, sugestilah pikiranmu bahwa apapun yang terjadi pasti akan membuatmu lebih baik. Anggaplah bahwa kesemua hal yang kamu alami adalah pembelajaran hidup yang amat berharga.
Gini aja, gak usah muter2 dah. Intinya, kita ini kudu positive thinking. Dengan begitu (kata temen2 yang tau sedikit ama kaitan ilmiah2 gitu), tubuh kita bisa memproduksi hormon2 yang meningkatkan semangat kita dan bisa mempengaruhi kekebalan tubuh juga. Kalo kita negative thinking, kita bakalan stress and ujungnya apa kalo nggak sakit??
Makanya, sekarang mendingan membiasakan diri untuk positive thinking. Anggep aja kita ini udara yang bebas melayang dan sekali waktu dikalungi pelangi. Itu medali buat kita yang udah berhasil menjelajah kehidupan yang beraneka warna. Pelangi muncul saat ada hujan dan panas matahari yang hampir bersamaan. Dan itulah pelajaran hidup, hadir menyelip di sela-sela kebahagiaan dan kesedihan. Jangan jadi orang egois dengan hanya mengharap kebahagiaan :-)
Dan pandangan tersebut, menurut yang dikatakan seseorang kepadaku, amat dipengaruhi oleh cara pandang dan reaksi kita terhadap suatu hal. Maka, kalo kamu pengen selalu merasa bahagia di dalam kehidupanmu yang notabene nggak selalu diwarnai kebahagiaan, sugestilah pikiranmu bahwa apapun yang terjadi pasti akan membuatmu lebih baik. Anggaplah bahwa kesemua hal yang kamu alami adalah pembelajaran hidup yang amat berharga.
Gini aja, gak usah muter2 dah. Intinya, kita ini kudu positive thinking. Dengan begitu (kata temen2 yang tau sedikit ama kaitan ilmiah2 gitu), tubuh kita bisa memproduksi hormon2 yang meningkatkan semangat kita dan bisa mempengaruhi kekebalan tubuh juga. Kalo kita negative thinking, kita bakalan stress and ujungnya apa kalo nggak sakit??
Makanya, sekarang mendingan membiasakan diri untuk positive thinking. Anggep aja kita ini udara yang bebas melayang dan sekali waktu dikalungi pelangi. Itu medali buat kita yang udah berhasil menjelajah kehidupan yang beraneka warna. Pelangi muncul saat ada hujan dan panas matahari yang hampir bersamaan. Dan itulah pelajaran hidup, hadir menyelip di sela-sela kebahagiaan dan kesedihan. Jangan jadi orang egois dengan hanya mengharap kebahagiaan :-)
Mystery of Human Mind
Entahlah, terkadang pikiran ini nggak bisa ditebak kemana arahnya. kadang2 juga, pikiran ini nggak mampu mencerna perkataan orang2 disekitar, karena seringkali pujian ditampilkan dengan senyum sinis di ketiaknya. Terkadang, kebaikan nampak seperti mahkota bunga yang dipanggul oleh kelopak dan tangkai yang rapuh. Sebentar saja musnah.
Apakah ini berarti bukan pikiranku yang salah, namun tingkah laku manusia bisa membingungkan manusia lain bahkan diri mereka sendiri? Namun tetap saja, membohongi diri sendiri adalah keinginan yang konyol.
Sekarang, aku juga sedang mencoba memahami posisiku. Apakah memang orang yang baik padaku selama ini adalah orang yang tulus, licik, atau malah bahkan menjebak? Ada seseorang yang kata beberapa temanku adalah the tricky person, tapi menurut beberapa yang lain adalah pribadi yang amat mengesankan, ramah, dan mengundang simpatik. Betapa karakter asli bisa semudah itu disamarkan dibalik keramahtamahan yang semu. What a life... :-)
Apakah ini berarti bukan pikiranku yang salah, namun tingkah laku manusia bisa membingungkan manusia lain bahkan diri mereka sendiri? Namun tetap saja, membohongi diri sendiri adalah keinginan yang konyol.
Sekarang, aku juga sedang mencoba memahami posisiku. Apakah memang orang yang baik padaku selama ini adalah orang yang tulus, licik, atau malah bahkan menjebak? Ada seseorang yang kata beberapa temanku adalah the tricky person, tapi menurut beberapa yang lain adalah pribadi yang amat mengesankan, ramah, dan mengundang simpatik. Betapa karakter asli bisa semudah itu disamarkan dibalik keramahtamahan yang semu. What a life... :-)
Lama Nggak Update
Rasanya sudah berbulan-bulan kotak ide ini tak terjamah. Alasan klasik selalu saja mengejar-ngejar pikiran: lupa password. Padahal ada bantuan dari administrator yang bisa kita pake buat nemuin password yang bukannya eror, tapi sempet ngilang dari pikiran. Hehe....
Ijinkan aku menyapa teman2 (walaupun hal2 seperti apa itu follower dan gimana dapat temen pun aku belum paham). Tapi gak papa. Aku lagi pengen utak atik nih blog. Hopefully, I can find many friends, semudah dapet temen di Facebook dan jejaring sosial lain. Mari berbagi inspirasi. Met lihat2 blog baruku ya.... :-)
Ijinkan aku menyapa teman2 (walaupun hal2 seperti apa itu follower dan gimana dapat temen pun aku belum paham). Tapi gak papa. Aku lagi pengen utak atik nih blog. Hopefully, I can find many friends, semudah dapet temen di Facebook dan jejaring sosial lain. Mari berbagi inspirasi. Met lihat2 blog baruku ya.... :-)
Thursday, July 23, 2009
Hi All
Halo... ni blog punyae Linna
Feel free to give comments buat apa aja yang udah diposting disini ya.
Salam...
Jabat Erat...
Feel free to give comments buat apa aja yang udah diposting disini ya.
Salam...
Jabat Erat...
Subscribe to:
Posts (Atom)